***ANGGI RODIAH CHAERUNNISA******

Sabtu, 15 Oktober 2011

Memahami Ujian kehidupan

Memahami Ujian kehidupan

“ Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan berkata, “Kami telah beriman” , sedang mereka sedang diuji” (QS.Al-Ankabut/29:2)”
Musibah adalah kejadian yang tidak menyenangkan yang menimpa manusia, karenanya menjadi ujian bagi orang yang beriman, apa pun bentuknya, manusia beriman harus memahami bahwa dirinya akan ditimpa ujian tersebut. 
Musibah didefinisikan sebagai kullu amrin makruhun (segala sesuatu yang tidak diinginkan). 

Allah SWT melalui Rasulullah saw berpesan kepada kita, walaupun kita sadar betul bahwa bersikap sabar dan tabah ketika menghadapi ujian tidaklah mudah, tetapi menurut Al-qur`an orang yang baik itu ialah mereka yang mampu tabah dalam menghadapi 3 situasi :
Pertama , mereka yang mampu sabar ketika kekurangan rizki.
Kedua, ia sabar dalam menghadapi berbagai macam musibah.
Ketiga, ia sabar ketika memperjuangkan sesuatu, tidak mudah putus asa.
Banyak pengalaman pahit yang menimpa seseorang justru menjadikan suatu keberhasilan dan keberuntungan, kebahagiaan yang menimpa seseorang justru menjadikan bencana bagi kehidupan.
Dengan indah Rasululloh memberikan pesan miral kepada ummatnya. Beliau menyatakan, kalau mencintai seseorang maka cintailah dia dengan tidak berlebihan, sebab siapa tahu orang yang kamu cintai sekarang justru akan menjadi sebab kecelakaanmu di masa yang akan datang.
Begitu juga kalau kita terlanjur membenci seseorang, janganlah habis-habisan, karena siapa tahu orang yang kita benci sekarang akan memberikan kebahagian di masa yang akan datang. Dan apabila kita dibenci, difitnah, dan dizhalimi seseorang, sebagai manusia kita ingin membalasnya, tetapi Al-qur`an berpesan “jangan dendam”.
Ketika musibah terjadi, ada 3 sikap positif dalam menghadapinya :
1. Mengokohkan kesabaran , Allah berfirman “wahai orang – orang yang beriman !mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat,. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar “ (QS.Al-Baqarah :153)
2. Menolong orang yang ditimpa musibah , Allah berfirman “…dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan “ (QS.Al-maidah:2)
3. Bersikap istiqomah dan optimis. (QS.Huud:112)
Dengan keimanan, segala persoalan kita kembalikan kepada yang mempergilirkan musibah tadi, yakni Allah swt. Karena Allah tidak akan memberikan cobaan kepada hambanya yang tidak mampu untuk memikulnya.


0 komentar:

Posting Komentar